Rabu, 22 Oktober 2014

Wanita Sumber dari Fitnah Dunia


Wanita Sumber dari Fitnah Dunia
Memiliki adik perempuan yang sedang belajar mandiri tanpa kehadiran orangtua dan keluarga adalah perkara yang tidak mudah bagiku.Karena perempuan terlalu banyak mengundang fitnah.Bahkan keluarnya perempuan dari rumahnya saja sudah menjadi fitnah.Jangankan perempuan yang dengan jelas membuka aurat dan melanggar syari'at,bahkan kepada perempuan berjilbab rapi dan melaksanakan syari'at sekalipun fitnah itu selalu ada dan diada-adakan.Tahukah dik,setiap kali kakakmu ini online ,sudah pasti menyempatkan membuka dindingmu selayaknya orangtua yang protect kepada anaknya.



Ada kabar apa darimu?bahagiakah dirimu atau sedang terluka?Sehatkah jiwa ragamu atau sedang dilanda kegalauan hati dan jasad?Adakah statusmu mengandung hikmah dan berpahala ataukah bermakna keluhan,penyesalan dan dosa?

Dik,ku lontarkan komentar tak lain dan tiada bukan hanya sekedar menasehati dan memotivasi saja.Satu hal yang tak dapat kulakukan secara langsung karena terhijab oleh ruang dan waktu.Walau komentarku lebih sering menyindir dan memojokkanmu.Karena aku tak tahu,bagaimana cara menegaskan bahwa aku ingin selalu menjagamu.

Dik,tahukah engkau...jika kutengok dindingmu penuh dengan derita dan kekecewaan,maka akupun lebih menderita dan kecewa.Karena aku tak tahu bagaimana caranya agar adikku selalu senang dan bahagia.

Tahukah dik,dikala sholat dan tadarrus akupun selalu mengingatmu.Apakah engkau juga tetap mendirikan sholat,tadarrus,ta'lim dan melaksanakan 'amal sholih lainnya ataukah malah menjadi hamba yang lalai dan durhaka?

Dik,setiap suap makanan dan setiap teguk minuman tak dapat kurasakan 100% nikmatnya karena terpikir juga tentangmu.Apakah kau sudah makan dan minum dengan lahap ataukah tiada berselera karena terlampau lelah dengan ma'isyah dan terbebani ujian hidup lainnya.
Dik,kumohon,kumohon dan kumohon dengan sangat.Jadilah wanita yang sholihah.Yang menutup auratnya sesuai syari'at.Yang menjaga tutur kata dan perilakunya agar jangan menyerupai wanita-wanita jahiliyyah.

Dik,tahanlah segala kefitrohan rasa cintamu agar hanya kau berikan pada yang berhak menerimanya.Tak usah menghiraukan para lelaki yang mengobral cinta palsu,semu dan penuh nafsu namun menghantarkan pada dosa dan neraka.

Jika mereka berkata cinta,kukatakan bahwa itu kedustaan yang nyata.DUSTA TINGKAT DEWA! Karena lelaki yang benar-benar mencintaimu adalah mereka yang menjaga kehormatanmu,yang menahan dirinya dari menyentuhmu atau menyampaikan kata-kata mesra tiada guna.
Mereka berdusta,kecuali yang telah memilihmu untuk menjadi kekasihnya,kemudian dia berani menemui walimu dan segera menikahimu.
Hanya itu dik,hanya pernikahan yang membebaskan segala jenis komunikasi antara seorang lelaki dan seorang perempuan.

Sebelum tiba waktunya,tetaplah bersabar dan kuatkan kecintaammu kepada ALLAH.
Teramat sulit dan menyesakkan dada jika kembali kubuka QS.AT-TAHRIM ayat 6. "...peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."

Aduhai...terlalu berat sayang.Bahkan untuk menjaga dan memimpin diri sendiri saja tak luput dari kecolongan karena syaithon dan iblis sangat licik.Bagaimana jika aku harus selalu menjaga dan memimpinmu???

Karena itu,berusahalah untuk menjaga dan memimpin diri sebaik mungkin ya dik
Kutuliskan dengan tangis dalam pengharapan agar ALLAH selalu menjaga dan membimbingmu serta mengkaruniakan yang terbaik untukmu.
Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar